Reservasi Tanaman Buah Nusantara: [Part 3] Tumbuhan Kaya Antioksidan, Kenitu

SARPRAS - Manusia secara tidak langsung menjadi penyebab utama dari munculnya kelangkaan. Maka, sudah menjadi kewajiban manusia juga untuk melestarikan kembali, begitu juga dengan tanaman yang terancam langka, Kenitu.

 

Kenitu (nama ilmiah Chrysophyllum cainito) atau dikenal dengan sebutan star apple, merupakan tanaman yang banyak digunakan sebagai pohon hias dan buahnya yang dapat dikonsumsi. 

 

Kenitu saat ini banyak dibudidayakan di Karibia, Amerika Tengah, sebagian Amerika Selatan dan di Asia Tenggara. Di Asia Tenggara, kenitu banyak dijumpai di Filipina, Thailand, dan Indo-China.

 

Di Indonesia, kenitu banyak terdapat di pulau Jawa bagian hilir dan daerah pegunungan rendah. Kenitu memiliki beberapa nama berbeda pada berbagai kota seperti sawo ijo (Jawa), sawo hejo (Sunda), dan sawo kadu (Bantam).

 

Pohon kenitu tumbuh tinggi 8-30 meter dengan panjang sekitar 1 meter, tebal, dan keras. Cabang berbulu coklat dan putih, lateksnya bergetah. 

 

Pohon Kenitu

 

Batang Kenitu biasanya lurus, silindris, dan bergalur. Permukaan kulitnya kasar, pecah-pecah, berwarna coklat. 

 

Bagian dalam batang berserat, berwarna oranye muda dengan bintik-bintik kuning serta mengeluarkan getah putih. Ranting muda berwarna coklat kemerahan dan berbulu. 

 

Daun kenitu berbentuk oval atau lonjong dengan panjang 7,6-12,7 cm dan lebar 3,8-5,8 cm. Bagian depan daun mengkilap dan berwarna hijau tua, sedangkan pada bagian belakang daun berwarna coklat keemasan dan berbulu. Tangkai daun memiliki panjang 0,6-1,7 cm berwarna coklat kemerahan dan berbulu. 

 

Buah kenitu berbentuk bulat dan lonjong, dengan diameter 5x10 cm. Kulit buah tebal, sedikit mengkilap, licin, warna sesuai varietas, hijau, merah, ungu. Bentuknya bulat dan rasanya manis. Buah ini banyak dijumpai di pasar tradisional, namun sulit ditemui di supermarket atau pasar modern.

 

Buah Kenitu

 

Daging buah putih, lembut seperti selai, manis, dan bergetah karena mengandung lateks. Bentuk daging buah seperti bintang delapan segmen jika dipotong melintang bulat. 

 

Bijinya 3-8 butir dalam satu buah, berbentuk bulat telur pipih dengan panjang sekitar 2 cm, berwarna coklat muda hingga hitam, keras, dan mengkilap. 

 

Julukan sebagai buah kaya manfaat bukanlah tanpa alasan, mengingat buah kenitu memang mengandung banyak khasiat. 

 

Terutama di tengah kondisi setelah menghadapi Pandemi COVID19, imunitas tubuh menjadi perhatian nomer satu. Sehingga perlu didukung oleh asupan vitamin dan antioksidan yang cukup, dan kenitu termasuk buah dengan antioksidan tinggi yang dapat menjadi tameng untuk terhindar dari penyakit.

 

Selain itu, daunnya banyak dimanfaatkan dalam mengobati berbagai penyakit seperti diabetes militus dan angina, sebagai tonik, simultan, obat diare, disentri, emoroid, gonorea, dan infeksi saluran kencing.

 

Bijinya juga dapat digunakan sebagai tonik, diuretic, dan penurun panas.

 

Berkaca pada banyaknya manfaat yang terkandung dalam kenitu, sangat penting untuk melestarikan dan membudidayakan tanaman kenitu agar terhindar dari kelangkaan.







Referensi

Elfianto, Zerisky. 2022. Kenitu, Buah Langka yang Lezat dan Berkhasiat. GreenIndonesia.co, https://greenindonesia.co/2022/04/kenitu-buah-langka-yang-lezat-dan-berkhasiat/ diakses pada 15 Juli 2022.

K., Alimatul, W., Ratih. 2021. Kenitu, Buah langka yang Kaya Manfaat. https://rri.co.id/samarinda/gaya-hidup/kesehatan/1149163/kenitu-buah-langka-yang-kaya-manfaat?utm_source=news_main&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General%20Campaign diakses pada 15 Juli 2022.

Lucyani, Desintya Fryda. 2018. uji aktivitas antihiperurisemia ekstrak daun kenitu, hal 4-17, http://repository.ump.ac.id diakses pada 15 Juli 2022.

 

  Kirim